Jumat, 01 Juni 2012

Pengertian, Perhitungan dan Contoh Perhitungan Subnet Mask


1.      Pengertian Subnet Mask
Ada beberapa pengertian mengenai Subnet Mask yaitu:
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

Subnet mask adalah istilah yang digunakan dalam alamat IP dari komputer dan perangkat lain yang terhubung melalui komputer. Setiap alamat IP memiliki dua jenis komponen seperti alamat jaringan dan alamat host. Subnet mask memisahkan alamat jaringan dan alamat IP ke alamat hots. Kemudian setelah membagi subnet mask tambahan ke devisi dari IP subnet mask dan alamat host.

Beberapa alasan membangun Subnetting yaitu:
1        Mereduksi Tarif Jaringan.
Alasan dasar menggunakan subnetting yaitu untuk mereduksi ukuran broadcast domain. Broadcast secara berkesinambungan dikirim ke semua host yang ada di jaringan dan sub jaringan. Saat tarfik broadcast mulai mengasumsi langkah subnetting untuk mereduksi ukuran broadcast domain tersebut.
2        Mengoptimasi Performansi Jaringan.
Sebagai hasil dari reduksi jaringan, maka otomatis akan diperoleh permormansi jaringan lebih baik.
3    Memudahkan manajemen.
Dengan membagi-bagi jaringan diharapkan akan memudahkan administrator dalam mengatur jaringan terutama untuk keperluan identifikasi.
4    Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis yang luas
Sebuah jaringan tunggal dan besar yang dibatasi oleh area geografis yang luas dapat menimbulkan berbagai masalah, terutama dari sisi kecepatan. Dengan mengkoneksikan multi jaringan yang lebih kecil maka diharapkan dapat membuat sistem lebih efisien. 
Melakukan penghematan IP public. 
Subnet Mask juga digunakan sebagai Membatasi jumlah sebuah Host.
Subnet mask juga digunakan untuk membedakan broadcast sebuah network pada sebuah jaringan komputer.


Didalam subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP. Formatnya adalah:
<alamat IP www.xxx.yyy.zzz>, <subnet mask www.xxx.yyy.zzz>

Pembagian kelas IP Addres:
kelas A= 1- 127. sm default 255. 0. 0. 0
kelas B= 128- 191. sm default 255.255.0 0
kelas C= 192-223. sm default 255. 255. 255. 0
kelas D=224-239 
kelas E= 240-255
 
Kelas alamat
Subnet mask (biner)
Subnet mask (desimal)
Kelas A
11111111.00000000.00000000.00000000
255.0.0.0
Kelas B
11111111.11111111.00000000.00000000
255.255.0.0
Kelas C
11111111.11111111.11111111.00000000
255.255.255.0


Subnetting Alamat IP kelas A

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas A.
Jumlah subnet
(segmen jaringan)
Jumlah subnet bit
Subnet mask
(notasi desimal bertitik/
notasi panjang prefiks)
Jumlah host tiap subnet
1-2
1
255.128.0.0 atau /9
8388606
3-4
2
255.192.0.0 atau /10
4194302
5-8
3
255.224.0.0 atau /11
2097150
9-16
4
255.240.0.0 atau /12
1048574
17-32
5
255.248.0.0 atau /13
524286
33-64
6
255.252.0.0 atau /14
262142
65-128
7
255.254.0.0 atau /15
131070
129-256
8
255.255.0.0 atau /16
65534
257-512
9
255.255.128.0 atau /17
32766
513-1024
10
255.255.192.0 atau /18
16382
1025-2048
11
255.255.224.0 atau /19
8190
2049-4096
12
255.255.240.0 atau /20
4094
4097-8192
13
255.255.248.0 atau /21
2046
8193-16384
14
255.255.252.0 atau /22
1022
16385-32768
15
255.255.254.0 atau /23
510
32769-65536
16
255.255.255.0 atau /24
254
65537-131072
17
255.255.255.128 atau /25
126
131073-262144
18
255.255.255.192 atau /26
62
262145-524288
19
255.255.255.224 atau /27
30
524289-1048576
20
255.255.255.240 atau /28
14
1048577-2097152
21
255.255.255.248 atau /29
6
2097153-4194304
22
255.255.255.252 atau /30
2

 

Subnetting Alamat IP kelas B

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas B.
Jumlah subnet/
segmen jaringan
Jumlah subnet bit
Subnet mask
(notasi desimal bertitik/
notasi panjang prefiks)
Jumlah host tiap subnet
1-2
1
255.255.128.0 atau /17
32766
3-4
2
255.255.192.0 atau /18
16382
5-8
3
255.255.224.0 atau /19
8190
9-16
4
255.255.240.0 atau /20
4094
17-32
5
255.255.248.0 atau /21
2046
33-64
6
255.255.252.0 atau /22
1022
65-128
7
255.255.254.0 atau /23
510
129-256
8
255.255.255.0 atau /24
254
257-512
9
255.255.255.128 atau /25
126
513-1024
10
255.255.255.192 atau /26
62
1025-2048
11
255.255.255.224 atau /27
30
2049-4096
12
255.255.255.240 atau /28
14
4097-8192
13
255.255.255.248 atau /29
6
8193-16384
14
255.255.255.252 atau /30
2

Subnetting Alamat IP kelas C

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas C.
Jumlah subnet
(segmen jaringan)
Jumlah subnet bit
Subnet mas1265132185131813k
(notasi desimal bertitik/
notasi panjang prefiks)
Jumlah host tiap subnet
1-2
1
255.255.255.128 atau /25
126
3-4
2
255.255.255.192 atau /26
62
5-8
3
255.255.255.224 atau /27
30
9-16
4
255.255.255.240 atau /28
14
17-32
5
255.255.255.248 atau /29
6
2.      Cara Perhitungan Subnet Mask
1.      Mengkonversikan Subnet Mask decimal menjadi Subnet Mask biner
Untuk mengkonversi angka biner subnet mask menjadi bentuk dotted decimal, lakukan langkah-langkah berikut :
1.      Pecah-pecahlah bit-bit subnet mask menjadi bentuk 4 buat octet (8-bit): 11111111.11111111.11110000.00000000
2.      Tuliskan desimal 255 intuk setiap octet yang semua bit-nya bernilai 1, tuliskan angka 0 untuk setiap octet yang semua bit-nya bernilai 0.
3.      Konversikan octet yang bit-bitnya campuran 0 dan 1.
2.      Mencari Jumlah Subnet Mask
Jumlah subnet dapat dicari dengan 2 pangkat x, dimana x adalah banyaknya angka 1 pada oktet yang ke 4.
3.      Mencari Jumlah Host
Jumlah host pada tiap subnet dapat dicari dengan 2 pangkat y, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada oktet yang ke 4.
4.      Mencari Blok Subnet
Untuk mencari dapat dicari dengan dengan cara 256-z (dimana z adalah nilai oktet yang ke 4). Untuk mencari subnet yang lain hasil tadi dikalikan 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan seterusnya sampai hasil yang ditemukan menyamai batas Subnet Mask yaitu 255.

3.      Contoh Perhitungan Subnet Mask.
1.      Mengkonversikan Subnet Mask decimal menjadi Subnet Mask biner
Misalkan anda memiliki Subnet mask 255.255.255.128
Ubah menjadi ke bilangan biner.
Karena 255 dijadikan biner adalah 11111111 jadi kita kerjakan yang tidak bernilai 255, yaitu 128;
Caranya hanya dengan dibagi 2 saja seperti berikut,
128 : 2 = 64 sisa 0
64  : 2 = 32 sisa 0
32  : 2 = 16 sisa 0
16  : 2 =  8 sisa 0
8   : 2 =  4 sisa 0
4   : 2 =  2 sisa 0
2   : 2 =  1 Sisa 0
Hasil akhir 1 tidak dapat dibagi menjadi 1
hasil bilangan binernya adalah 10000000
Jadi bilangan biner dari 255.255.255.128 adalah 11111111.11111111.11111111.10000000

2.      Soal –soal perhitungan subnetting biasanya berkisar di empat masalah yaitu: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet
Contoh Soal:
Subnetting apa yang terjadi pada IP Address kelas C 192.168.1.0/27?

Jawab:
pertama Subnet mask dari 192.168.1.0/27 kita biner kan adalah 11111111.1111111.11111111.11100000  atau 255.255.255.224, maka:
1.      Jumlah Subnet,
Jumlah subnet dapat dicari dengan 2 pangkat x, dimana x adalah banyaknya angka 1 pada oktet yang ke 4, dalam perhitungan subnet mask diatas ada 3 yang bernilai 1, sehingga Jumlah subnet mask adalah 2 pangkat 3 sama dengan 8 buah subnet.

2.      Jumlah Host,
Jumlah host pada tiap subnet dapat dicari dengan 2 pangkat y, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada octet yang ke 4, dalam perhitungan diatas ada 5 yang bernilai 0, sehingga Jumlah Host tiap subnetnya adalah 2 pangkat 5 sama dengan 30 host tiap subnet.

3.      Blok Subnet,
Untuk mencari dapat dicari dengan dengan cara 256-224 (dimana 224 adalah nilai octet yang ke 4) sama dengan 32. Untuk mencari subnet yang lain hasil ini dikali 2=64, dikali 3=96, dikali 4=128, dikali 5=160, dikali 6=192, dikali 7=224 dikali 8=256. Sehingga blok subnet yang valid adalah 0 (pasti ada), 32,64,96,128,160,192, dan 224.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar